Meraih Mimpi Lewat Tulisan
o
Kamu punya mimpi ?
Atau ada yang takut bermimpi ?
Semoga tidak ya. Setiap orang boleh bermimpi. Dari yang muda hingga yang tua. Mimpi itu gratis kok. Yang harus beli itu usaha untuk memperolehnya. Mimpi dibeli dengan waktu, tenaga, pikiran juga materi. Ya iya iyalah meraih mimpi harus pakai modal. Mimpinya boleh gratis, didapatnya harus pakai modal.
Apa mimpimu ?
Semoga saja sudah dibuat dan ditulis. Jika perlu tulis besar-besar pada selembar karton. Tulis sebagus dan semenarik mungkin, lalu tempel di dinding kamarmu. Dengan begitu pasti akan terlihat terus, dan akan jadi pengingat setiap saat. Jika mendengar kisah orang-orang sukses, mereka memulainya melalui mimpi yang ditulis yang membuat mereka mengingat setiap saat.
Kalau aku, apa mimpiku ?
Salah satunya adalah menjadi penulis.
Kenapa ingin jadi penulis ?
Karena aku ingin bermanfaat melalui tulisan. Aku menyadari, fisik manusia terbatas. Akan datang masanya aktivitas kita mulai menurun. Masa tua pun menghampiri. Sementara aku ingin bisa terus bermanfaat untuk sesama. Aku menemukan caranya melalui menulis. Boleh dibilang ini adalah persiapanku melewati hari tua nanti. Dapat tetap produktif dan bermanfaat. Dengan menulis, jejak kita pun akan tertinggal meski sudah tiada. Nah, karenanya seorang penulis harus mampu menghasilkan buku sebagai buah karyanya yang berisi kumpulan tulisannya. Itulah mimpi seorang penulis.
Tulisan buatku adalah buah pikir dan rasa. Ide bisa didapat dari mana saja dengan tambahan mempertajam indra kita. Setelah itu dapat dituangkan ke dalam bentuk tulisan non fiksi atau fiksi. Kalau ditanya suka yang mana, bingung juga jawabnya. Namun selama ini yang lebih sering ditulis adalah bentuk tulisan non fiksi. Tulisan non fiksi lebih mudah mendapatkan ide. Apa yang ditemui sehari-hari bisa jadi bahan membuat tulisan. Tulisan non fiksi adalah sesuatu yang nyata yang terjadi di sekitar kita. Kita tinggal meramu kata-kata hingga menjadi tulisan yang bisa diambil manfaatnya untuk para pembaca. Genre tulisan non fiksi yang lebih disukai dan mudah mendapatkan sumbernya adalah tulisan tentang agama Islam, gizi dan kesehatan juga parenting.
Sementara tulisan fiksi adalah tulisan yang juga ingin kupelajari. Semoga saja bisa. Aku baru memulai menulis 1 halaman tulisan fiksi. Namun tulisan itu masih terkatung-katung ditinggal penulisnya. Mungkin sudah banyak sarang laba-labanya. Bedanya menulis fiksi itu adalah saat menulis imajinasi kita pun ikut bermain-main seolah-olah kita ada dalam cerita yang kita buat meski tokoh yang kita ceritakan adalah orang ketiga.
Masing-masing tulisan punya ciri khas dan kesulitannya masing-masing. Silahkan dipilih sesuai kesukaan dan kemampuan kita. Dua jenis tulisan itu sama-sama bisa membawa manfaat jika kita mampu menyampaikan pesan kepada pembaca. Disitulah tugas penulis merangkai kata-kata dan meramunya hingga pesan yang kita inginkan dapat tersampaikan.
Naah selamat menulis.
Belajar terus hingga kita mampu membuat tulisan yang tidak hanya enak disantap tetapi juga membawa manfaat.
Kamu punya mimpi ?
Atau ada yang takut bermimpi ?
Semoga tidak ya. Setiap orang boleh bermimpi. Dari yang muda hingga yang tua. Mimpi itu gratis kok. Yang harus beli itu usaha untuk memperolehnya. Mimpi dibeli dengan waktu, tenaga, pikiran juga materi. Ya iya iyalah meraih mimpi harus pakai modal. Mimpinya boleh gratis, didapatnya harus pakai modal.
Apa mimpimu ?
Semoga saja sudah dibuat dan ditulis. Jika perlu tulis besar-besar pada selembar karton. Tulis sebagus dan semenarik mungkin, lalu tempel di dinding kamarmu. Dengan begitu pasti akan terlihat terus, dan akan jadi pengingat setiap saat. Jika mendengar kisah orang-orang sukses, mereka memulainya melalui mimpi yang ditulis yang membuat mereka mengingat setiap saat.
Kalau aku, apa mimpiku ?
Salah satunya adalah menjadi penulis.
Kenapa ingin jadi penulis ?
Karena aku ingin bermanfaat melalui tulisan. Aku menyadari, fisik manusia terbatas. Akan datang masanya aktivitas kita mulai menurun. Masa tua pun menghampiri. Sementara aku ingin bisa terus bermanfaat untuk sesama. Aku menemukan caranya melalui menulis. Boleh dibilang ini adalah persiapanku melewati hari tua nanti. Dapat tetap produktif dan bermanfaat. Dengan menulis, jejak kita pun akan tertinggal meski sudah tiada. Nah, karenanya seorang penulis harus mampu menghasilkan buku sebagai buah karyanya yang berisi kumpulan tulisannya. Itulah mimpi seorang penulis.
Tulisan buatku adalah buah pikir dan rasa. Ide bisa didapat dari mana saja dengan tambahan mempertajam indra kita. Setelah itu dapat dituangkan ke dalam bentuk tulisan non fiksi atau fiksi. Kalau ditanya suka yang mana, bingung juga jawabnya. Namun selama ini yang lebih sering ditulis adalah bentuk tulisan non fiksi. Tulisan non fiksi lebih mudah mendapatkan ide. Apa yang ditemui sehari-hari bisa jadi bahan membuat tulisan. Tulisan non fiksi adalah sesuatu yang nyata yang terjadi di sekitar kita. Kita tinggal meramu kata-kata hingga menjadi tulisan yang bisa diambil manfaatnya untuk para pembaca. Genre tulisan non fiksi yang lebih disukai dan mudah mendapatkan sumbernya adalah tulisan tentang agama Islam, gizi dan kesehatan juga parenting.
Sementara tulisan fiksi adalah tulisan yang juga ingin kupelajari. Semoga saja bisa. Aku baru memulai menulis 1 halaman tulisan fiksi. Namun tulisan itu masih terkatung-katung ditinggal penulisnya. Mungkin sudah banyak sarang laba-labanya. Bedanya menulis fiksi itu adalah saat menulis imajinasi kita pun ikut bermain-main seolah-olah kita ada dalam cerita yang kita buat meski tokoh yang kita ceritakan adalah orang ketiga.
Masing-masing tulisan punya ciri khas dan kesulitannya masing-masing. Silahkan dipilih sesuai kesukaan dan kemampuan kita. Dua jenis tulisan itu sama-sama bisa membawa manfaat jika kita mampu menyampaikan pesan kepada pembaca. Disitulah tugas penulis merangkai kata-kata dan meramunya hingga pesan yang kita inginkan dapat tersampaikan.
Naah selamat menulis.
Belajar terus hingga kita mampu membuat tulisan yang tidak hanya enak disantap tetapi juga membawa manfaat.
6 Comments
Semangat kak💪💪terus bekarya
ReplyDeleteTerima kasih sudah singgah
DeleteSalah satu mimpiku adalah menerbitkan buku solo, yang belum jua terlihat hilalnya... hehe. Semangat menulis Mbak.
ReplyDeleteSama2 mba, semangat terus menulis 😊
DeleteMasya Allah semangatnya. Semangat terus menulis.
ReplyDeleteSama2, yuks semangat
Delete