Mengenal "Mom Shaming"
"Mom Shaming" ?
Pernahkah para ibu mengenal istilah ini ?
Mom Shaming adalah perilaku mempermalukan ibu lain seakan diri Anda lebih baik.
Mom shaming bentuknya bermacam-macam. Biasanya terkait dengan pola pengasuhan anak, menyusui, ketrampilan sebagai istri dan ibu, dan yang lainnya. Penyampaiannya bisa dilakukan langsung secara verbal dan melalui tulisan di media online atau yang dikenal dengan "cyberbullying"
"Iih, nyusuin kok kayak gitu ? Nanti anaknya keselek looh."
"Hmm, enak ya cuma di rumah aja, banyak waktu santainya dong !"
"Rumah kayak kapal pecah, padahal gak kerja loh, ngapain aja di rumah seharian ya !"
"Iih, nyuapin anak kok sambil jalan-jalan gitu ?"
Para ibu mungkin pernah mendengar komentar seperti di atas, dan tentunya ingin sekali membantah atau marah mendengarnya. Serasa kita dihakimi atas apa yang kita lakukan. Padahal faktanya mereka yang berkomentar belum tentu bisa melakukan hal yang lebih baik.
Pernahkah para ibu mengalaminya ?
Menjadi korban mom shaming atau malah menjadi pelaku mom shaming ?
"Apakah Anda Ingin Memberikan Nasihat atau
Melakukan "Mom Shaming" ?
Korban Mom Shaming
Menjadi korban mom shaming tentunya sangatlah tidak menyenangkan. Ada rasa dihakimi dengan apa yang dilakukan dan seolah yang memberi komentar yang lebih tahu. Ketika komentar itu dikeluarkan di tengah banyak orang, ada rasa sakit di hati, merasa dipermalukan hingga menimbulkan rasa rendah diri. Jika ini sering terjadi bisa menurunkan rasa percaya diri pada ibu karena apa pun yang dilakukannya senantiasa dikomentari orang lain. Padahal faktanya apa yang dilihat adalah hal yang mungkin tampak di luar saja, yang dilihat hanya sejam atau dua jam.
Pelaku Mom Shaming
Lantas bagaimana dengan pelaku mom shaming ?
Menurut analisis Stephanie Barnhart, Pendiri Social Minded Media Group dan editor Mommy Nearest, New York, AS mengatakan , "Para ibu menyerang satu sama lain karena ada sesuatu yang hancur di dalam diri mereka sendiri."
Beberapa hal yang melatarbelakangi pelaku melakukan mom shaming adalah :
1. Cari Perhatian
Biasanya pelaku tidak mendapatkan pengakuan di lingkungannya, hingga ia mencari cara agar terlihat lebih baik dan menonjol. Dengan menghina ibu lain, si pelaku merasa dirinya lebih hebat.
2. Marah
Kemungkinan adanya kemarahan yang tak terlampiaskan di rumah, akhirnya pelaku melampiaskannya pada ibu lain. Dengan melakukan mom shaming kemarahannya dapat tersalurkan.
3. Cemburu
Boleh jadi pelaku mom shaming memiliki kecemburuan pada ibu lain yang menjadi korban karena memiliki kelebihan. Dengan melakukan mom shaming, pelaku ingin merendahkan korban dan menganggap bahwa korban tidak lebih baik dari si pelaku.
4. Repot
Kesibukan seharian di rumah yang melelahkan membuat ibu pelaku mudah tersulut emosinya. Sehingga tanpa sadar, keluar dari mulutnya perkataan yang menjadi perilaku mom shaming sebagai media penyaluran kelelahan yang pelaku rasakan.
5. Haus Pengakuan
Salah satu motif dilakukannya mom shaming adalah karena pelaku ingin diakui kiprahnya dan ingin dianggap lebih hebat dari yang lainnya.
"Perhatikan Setiap Kata Yang Akan Dikeluarkan"
Dengan memahami latar belakang kenapa sampai terjadi perilaku mom shaming, diharapkan dapat meminimalisir dampak yang mungkin ditimbulkan olehnya. Jika ada ibu lain yang melakukan mom shaming seputar pengasuhan anak atau yang lainnya, dengan mengkritik dan melukai perasaan ibu, buang jauh perasaan tersebut. Karena telah diketahui mengapa mereka melakukan mom shaming. Fokuskan saja perhatian untuk memberikan yang terbaik yang menjadi tanggung jawab ibu sambil terus belajar memperbaiki yang masih kurang.
Perilaku mom shaming tentunya tidak boleh dibiarkan, tapi juga sebaiknya tidak perlu dibalas karena nantinya ibu akan melakukan hal yang sama yaitu sebagai pelaku mom shaming. Percaya diri dengan kemampuan ibu menyelesaikan segala tanggung jawab sebagai seorang istri dan ibu. Karena ibulah yang lebih tahu yang terbaik untuk keluarga.
Semoga bermanfaat ...
2 Comments
mari saling mendukung sesama perempuan
ReplyDeleteSipp...
Delete