Foto : Pixabay

Menjadi seorang ibu menuntut seluruh yang ada pada dirinya untuk dikorbankan.
Bagaimana tidak ? Ibu mulai bertugas sejak melek mata hingga mata terpejam lagi. Saat anak sakit, tak pelak waktu tidurnya ikut tersita mengurusi buah hatinya. Saat si anak tidur gelisah karena sakit yang sedang dialaminya, entah kenapa ibu kadang tersentak bangun begitu saja. Didapatinya badan si anak panas tinggi. Seketika itu juga dengan cekatan ibu mengambil obat dan meminumkannya ke anak, atau mengompres kepalanya dengan kain basah untuk menurunkan sementara waktu panas tingginya. Padahal ibu masih dalam keadaan mengantuk.

Ibu menjadi petugas andalan untuk seluruh anggota keluarga di rumah. Jam kerjanya 24 jam, jabatannya multirangkap. Kalau harus digaji oleh para suami, pastilah suami-suami tak akan mampu membayarnya. Pekerjaan yang sama berulang dilakukan setiap harinya. Apalagi jika semua pekerjaan itu dikerjakan sendiri. Letih adalah kata yang menemaninya sehari-hari. Kadang rasa bosan pun mampir. Wajar saja jika itu terjadi. Para pekerja kantoran pun yang masih bertemu dan bisa berinteraksi dengan teman kerjanya acapkali merasakan jenuh dan bosan. Apatah lagi ibu yang temannya adalah pekerjaannya
sehari-hari di rumah, karena itulah yang sering ditemuinya.

Duhai ibu, letih dan bosan boleh-boleh sajalah menerpa diri, tapi jangan sampai hadir di hati kesedihan dan rasa penyesalan menjadi seorang ibu. Karena tugas dan peran ibu sungguh sangat mulia.
Ibu yang tidak bahagia akan membawa pengaruh terhadap pola hubungan dan ikatan ibu dan anak yang nantinya turut mempengaruhi perkembangan anak.

Lalu bagaimana kiatnya yang dapat membantu agar ibu bahagia dan menikmati  tugas dan perannya sebagai ibu ?
Ini kiat menjadi ibu bahagia  :

1. Memahami dan mencintai tugas dan peran sebagai ibu

Ini adalah titik awal seorang ibu agar menyadari tugas dan perannya hingga mampu mencintai apa pun yang dilakukan untuk memberikan yang terbaik bagi buah hati. Terlebih ketika keletihan itu akan diganti dengan ganjaran oleh-Nya. Melihat anak dekat dengan ibunya, sehat dan bahagia adalah hadiah terindah bagi seorang ibu.

2. Mengelola waktu dan pekerjaan sehari-hari dengan baik

Pekerjaan rumah yang menumpuk seperti tidak ada habis-habisnya jika tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan tekanan ditambah lagi bila ibu juga harus memenuhi keinginan atau kebutuhan anaknya yang balita yang masih membutuhkan pertolongan ibu. Karenanya seorang ibu harus mampu membagi waktu untuk menyelesaikan pekerjaan rumah satu per satu. Kalau perlu buat list pekerjaan dan waktunya dalam sehari sesuai kondisi ibu di rumah. Ambil juga jeda waktu untuk melepas penat di antara pekerjaan. Jika antara pekerjaan dan mengurus buah hati bisa terselesaikan tentunya mendatangkan kepuasan di hati.

Foto : Pixabay

3. Berteman

Kesibukan ibu akan pekerjaan rumah jangan sampai melupakan kebutuhan sebagai seorang manusia untuk memiliki teman. Karena waktu tersita seharian di rumah, ada rasa letih dan repot membawa si kecil saat bersilaturahim hingga menjadi penghalang untuk bertemu.
Padahal berkumpul dengan teman menjadi hiburan hati untuk lepas dari rutinitas.
Berkumpul dan bersilaturahim tentunya tidak setiap hari bukan, hanya sewaktu-waktu saja, maka gunakanlah kesempatan ini dengan baik.

Foto: Pixabay

4. Menyalurkan hobi

Menyalurkan hobi menjadi salah satu cara memperoleh kebahagiaan. Maka sesekali luangkan waktu untuk mengerjakan hobi tersebut. Apalagi jika dari hobi akhirnya bisa mendatangkan pundi-pundi rupiah. Dari hobi pun kita bisa mendapatkan teman baru bahkan komunitas yang memiliki hobi yang sama. Pastinya para ibu akan lebih berdaya dan tentunya bahagia.

Foto : Pixabay

5. Ambil waktu 'me-time'

Ambillah waktu 'me-time', waktu luang yang digunakan untuk menghadirkan rasa nyaman dan relaksasi.
Fungsinya untuk menghilangkan tekanan atau beban pekerjaan dan merelaksasikan hati, pikiran, dan badan. Bisa berbentuk apa saja. Membaca di tempat favorit di salah satu sudut rumah, menulis di keheningan malam, atau bisa dalam bentuk lain sesuai selera. Sholat tahajud adalah 'me-time' terbaik bagi seorang muslimah. Waktu antara aku dan Tuhan-ku saja.

Foto :  Pixabay

6. Rekreasi

Berekreasi perlu dijadwalkan untuk mendapatkan suasana lain yang mendatangkan kesegaran hati dan pikiran. Bisa dengan keluarga atau dengan teman-teman. Biasanya setelah rekreasi, rasa bosan dan letih dengan rutinitas akan hilang dan berganti dengan semangat baru.

Foto : Pixabay

Tidak ada yang menghalangi untuk menjadi seorang ibu yang bahagia. Menjadi seorang ibu adalah amanah mulia yang Allah berikan di pundak setiap perempuan. Karena disitu ada ganjaran terbaik yang Allah siapkan.

Bahagia itu kita yang usahakan dari dalam diri sendiri, dan bukan berasal dari orang lain. Bersyukurlah menjadi seorang ibu, dengannya hati akan bahagia.

Semoga bermanfaat...












0 Comments