Ibu Berkarir versus Ibu Rumah Tangga
Ibu berkarir versus ibu rumah tangga sering jadi topik perbincangan seru di dunia jagad maya. Tak ayal menyajikan argumentasi sengit yang antara satu dengan yang lainnya. Kubu ibu rumah tangga merasa dirinya jauh lebih baik dari ibu yang berkarier di luar. Begitu juga sebaliknya kubu ibu berkarir merasa dirinya lebih hebat dengan mengambil peran tambahan di luar rumah. Sesungguhnya permasalahan ini tak perlu terlalu diributkan. Toh dua-duanya masih sama-sama ibu selama keduanya menjalankan tugas dan perannya sesuai dengan amanah yang sudah Allah berikan. Bedanya yang satu ambil peran lain dengan bekerja di luar rumah dan yang satunya full bekerja di rumah. Tuuh kan sama-sama bekerja looh.
Dalam syari'at Islam, keberadaan kaum wanita di luar rumah untuk bekerja diperbolehkan selama memenuhi aturan Islam. Lantas apa saja sih aturannya ?
Aturan Islam membolehkan wanita bekerja di luar rumah selama :
- Mendapatkan izin dari wali, yang belum menikah izin dari orangtua dan bagi yang sudah menikah mendapatkan izin dari suami.
- Berpakaian secara syar'i, yakni menutup aurat.
- Aman dari fitnah, yakni sejak keluar rumah hingga kembali lagi ke rumah terjaga agamanya, kehormatan dan kesucian dirinya.
- Adanya mahram ketika safar
Untuk ibu berkarir yang menjadi kendala adalah perannya yang bertambah banyak tentunya. Tanggungjawabnya di tempat ia bekerja dan tanggungjawab di rumah sebagai istri dan ibu. Ia harus mampu menjalankan dan mengelola tanggungjawab tersebut dengan baik. Dan ini tentunya tidak mudah. Seorang ibu harus bisa mengukur dirinya dan mampu mengevaluasi apakah semua tanggungjawab dapat ditunaikan tanpa ada pihak yang dikorbankan misalkan anak yang akhirnya kurang mendapat perhatian dan kasih sayang.
Banyak juga ibu berkarier yang mampu menjalankan peran dan tanggungjawab tersebut dengan baik. Salut tentunya ya. Nah kalau ternyata tidak mampu, ya ada baiknya full di rumah saja.
Untuk ibu full time di rumah bagaimana ? Harusnya lebih enak kan, gak pake pusing mikirin kerjaan di kantor. Tapi kalau gak dibekali ilmu mendidik anak dan memahami perannya sebagai ibu harus ngapain aja sama juga siih. Gak lebih baik dari yang kerja. Sering banget lihat ada ibu saat menemani anaknya bermain sambil gadget-an, anaknya jadi gak diperhatikan melakukan sesuatu yang berbahaya atau tidak. Atau saat di pasar anak rewel dan si ibu membentak dengan kasar. Duh miris yaa. Aku yang sakit hati looh lihat anak itu dibentak ibunya sendiri. Ini kalau pembahasannya terkait dengan mendidik dan mengasuh anak. Namun tetap sebaik-baik tempat bagi wanita adalah di rumah.
"Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyyah yang dahulu." ( QS. Al Ahzab : 33 )
Jadi intinya selama ibu berkarir atau full time di rumah dapat menjalankan tugasnya sebagai ibu dan anak tetap terpenuhi hak-haknya dari ibunya, dua-duanya sama bagusnya sama mulianya. Karena jadi ibu itu memang mulia kan, sampai disebut tiga kali oleh Rasulullah, ibumu...ibumu...ibumu.
0 Comments