Amru bin Luhay
![]() |
Pict : Wikipedia |
Amru bin Luhay.
Adakah yang pernah mendengar namanya ?
****
Mayoritas bangsa Arab adalah masyarakat yang telah menerima da'wah Nabi Ismail kepada millah bapaknya, agama Ibrahim yang berintikan tauhid kepada Allah SWT.
Waktu bergulir, perlahan cahaya tauhid mulai meredup, meskipun begitu masih tersisa tauhid dan beberapa syi'ar agama Ibrahim sampai datang seorang Amru bin Luhay, pemimpin Mekkah dari Bani Khuza'ah.
Amru bin Luhay dikenal sebagai orang yang berperilaku mulia dan semangat terhadap agama hingga dicintai oleh manusia. Ia adalah seorang yang dermawan, senantiasa memberikan makan dan minum kepada orang-orang yang beribadah haji. Masyarakat menganggap Amru seorang ulama besar. Perkataannya diikuti oleh banyak orang.
Suatu saat, ia melakukan perjalanan ke Syam. Syam saat itu adalah negri yang menjadi model kemajuan. Di Syam, ia melihat penduduk negri elok itu menyembah berhala. Orang-orang Arab tidak mengenal berhala karena mereka penganut agama tauhid. Amru bertanya, "Untuk apa berhala-berhala itu ?". Mereka menjawab, berhala-berhala itu membantu mereka mendapatkan air saat kehausan, memberi makan di saat lapar, memberi pertolongan dalam peperangan dan menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah. Amru merasa kagum dan meminta salah satu dari berhala dengan harapan akan membantu kesulitannya mendapatkan air. Ia menyimpulkan bahwa inilah jalan kebenaran, karena Syam adalah negeri tempat diutusnya para Rasul dan diturunkannya kitab suci. Kemudian pulanglah ia dengan membawa oleh-oleh berhala Hubal. Lalu ditempatkan Hubal di tengah-tengah Ka'bah. Ia menyerukan penduduk Mekkah untuk menyembahnya. Penduduk Mekkah segera menyambut seruannya.
Tidak memakan waktu lama, penduduk Hijaz mengikuti penduduk Mekkah, karena menganggap penduduk Mekkah adalah penguasa Ka'bah dan penjaga rumah suci-Nya. Setelah itu bermunculan berhala lainnya, seperti Manat di Masylal- tepian Laut Merah, Latta di Thaif, dan Uzza di Wadi Nakhlah. Lambat laun kemusyrikan semakin banyak dan berhala melimpah di setiap tempat di Hijaz.
Tak sampai disitu, Amru bin Luhay melakukan penggalian terhadap berhala-berhala peninggalan kaum nabi Nuh atas kabar yang ia peroleh dari khadamnya ( jin yg dimilikinya ). Berhala-berhala itu terpendam di wilayah Jeddah. Kemudian Amru mendatangi tempat itu, membongkarnya, lalu ia bawa berhala-berhala, potret orang shalih yang dipertuhankan, ke Tihamah.
Saat musim haji tiba, berhala-berhala tersebut ia berikan kepada kabilah-kabilah yang datang. Lalu mereka membawa berhala-berhala itu ke negeri mereka, sehingga setiap kabilah di setiap rumah mereka memiliki berhala.
Saya melihat Amru bin Luhay di neraka menyeret-nyeret ususnya.
(HR. Muslim )
Amru bin Luhay mempertegas otoritasnya sebagai pembaharu agama. Ia membangun sebuah sistem kepercayaan dan peribadatan yang lestari hingga datangnya Rasulullah. Thawaf pada berhala, bersujud memohon kepadanya, berhaji, berkorban, bernadzar untuk berhala dengan aneka ritual. Bersamaan dengan itu tumbuhlah praktek perdukunan, peramalan, pengundian nasib, perjudian, khamr yang berjalan atas logika yang sama. Mereka memiliki tradisi dan bentuk-bentuk peribadatan terhadap berhala yang sebagian besarnya adalah rekayasa yang dibuat oleh Amru bin Luhay dan berhasil membuat kaumnya semakin menyerusuk ke dalam kubangan sejarah.
Demikianlah, kemusyrikan dan peribadatan kepada berhala menjadi fenomena terbesar dalam agama masyarakat jahiliah yang pernah berada di atas agama Ibrahim.
Adakah Amru bin Luhay berikutnya ?
Mungkin saja ada. Ia bisa hadir dalam diri siapa pun. Seorang yang berilmu, namun pikir dan perbuatannya menyesatkan manusia dari jalan kebenaran yang sudah Allah dan Rasul-Nya tentukan. Jika ada maka berhati-hatilah.
Sesungguhnya sejarah akan berulang.
Apa yang sudah terjadi di masa lalu bahkan lebih dari 1400 tahun yang lalu dapat kembali terjadi saat ini, lusa atau esok hari.
Mempelajari sejarah dan mengetahuinya menjadikan kita siap dan waspada, mampu bersikap tenang menghadapinya serta lebih bijak menyikapinya.
Wallahu A'lam
Semoga bermanfaat ...
0 Comments