Odop, Secerah Mentari Di Ufuk Timur

Aaah ... 

Hari ini hari pertamaku. Seperti anak sekolah yang baru saja masuk tahun ajaran baru. Semangat dan rasa cerah hati, secerah mentari yang menyembul di ufuk Timur. Seperti itu kira-kira rasanya.

Aku bergabung 1 minggu yang lalu di Komunitas Odop. Eeh, ngomong-ngomong sudah pada tahu belum apa sih Odop itu? Odop itu kepanjangan dari One Day One Post, Satu Hari Satu Postingan tulisan. Sebuah komunitas menulis yang punya visi misi menggiatkan dunia literasi. Komunitas yang memberikan pengetahuan dan ketrampilan tentang dunia tulis menulis. Komunitas yang berusaha membiasakan pesertanya yang bergabung untuk menulis setiap harinya. 

Nah jika dilakukan lama-lama akan terbiasa menulis dan semoga jadi semakin terasah. 

Tambahan lagi ini tidak dipungut biaya looh. Asyik kan ...

Terhitung mulai hari ini 9 September 2019, mulai kegiatan Satu Hari Satu Posting tulisan. Jujur agak tertatih-tatih menyediakan waktu untuk menulis di antara kegiatan hari ini yang padat merayap, tapi tetap semangat untuk mencoba. Buat saya kegiatan Odop ini sangat menantang. Apakah saya akan mampu melewatinya. ? Semoga yaaa ... Harus mampu menyemangati diri sendiri.

Kegiatan Odop buat saya membantu diri menjaga semangat menulis. Dengan menulis setiap hari, ketrampilan akan semakin terasah. Kita akan semakin menemukan gaya kita sendiri dalam menulis. Tentunya dibantu dengan buku yang kita baca, juga bagaimana kita mempertajam panca indra kita saat menulis. Karena menulis juga melibatkan rasa. Uhuuyyy, rasa gituuu.

Naah gimana gak okeeh yaa kegiatan odop ini. Yang jelas manfaatnya pasti bisa dirasakan untuk sesiapa yang ingin nyemplung di dunia kepenulisan.

Seharian mengukur jalanan, sambil memantau grup Odop di WA, sudah banyak yang menyetor tulisan. Rasanya mirip-mirip supir angkot yang dikejar-kejar setoran saat melihat grup setor tulisan. Alhamdulillah waktu yang dinanti pun tiba untuk bisa khusyu 'menulis. Untung ide sudah melayang-layang di sela-sela kegiatan, tinggal eksekusinya saja.

Dan akhirnya mengalirlah kata demi kata seperti yang sahabat baca saat ini.

Menulislah dengan yang mudah dan ringan dulu. Nanti pelan-pelan berlanjut pada tema yang serius. Masih cukup lama waktunya. 

Semangat ... semangat ... semangat 

Aku tersenyum. Hari mungkin sudah larut, badan letih sudah tetapi hatiku seperti cahaya mentari yang menyembul di Ufuk Timur. Cerah dan hangat menyinari.

Selamat beristirahat

Jangan lupa baca do'a sebelum tidur