Foto : idn.times

Plastik jadi sumber kemasan mudah dan murah. Namun harga balik yang diterima baik untuk alam, biota laut, dan makhluk hidup lain, juga manusia sangat tak sebanding.
Tersiar berita beberapa bulan lalu seekor ikan paus mati terdampar di pinggir pantai, ternyata di dalam perutnya ditemukan sampah plastik. Ada juga penyu yang terlilit sampah.
Sedih sekali yang menjadi korbannya hewan-hewan yang tidak berdosa.
Tahukah teman, jika plastik sulit diurai oleh bakteri. Plastik membutuhkan waktu lebih lama untuk terurai karena rantai karbonnya yang panjang. Sampah plastik yang ada di alam akan mampu bertahan dalam waktu yang lama dalam kondisi utuh.
Maka tak heran jika ramai sebuah foto bungkus mie 19 tahun yang lalu masih terlihat tulisannya dengan jelas.
Berdasarkan data BPS, Indonesia menghasilkan sampah plastik sebanyak 64 juta ton per tahun. Dari jumlah tersebut 3,2 juta ton adalah sampah plastik yang ada di laut. Bentuknya seperti apa ya jika dikumpulkan. Itu baru sampah plastik saja.
Masalah sampah plastik masih menjadi momok yang penanganannya belum diseriusi. Masyarakat pun masih rendah kesadarannya untuk mengurangi penggunaan plastik.
Kita dapat memulai dari diri sendiri dan keluarga masing-masing untuk mengurangi penggunaan plastik.
Beberapa cara ini dapat dilakukan:
  1. Bawalah totte bag sendiri saat berbelanja ke pusat perbelanjaan atau supermarket untuk membawa barang-barang yang sudah kita beli.
  2. Saat membeli di pasar tradisional, jangan lupa membawa keranjang anyaman sebagai wadah yang digunakan untuk kebutuhan makanan yang sudah dibeli.
  3. Bawalah tumbler saat ke tempat kerja, ke kampus, ke sekolah, dan bepergian.  Dengan begitu kita akan mengurangi penggunaan botol minuman plastik.
Masih banyak lagi contoh lain yang bisa kita lakukan untuk membantu mengurangi penggunaan plastik sebagai wadah atau kemasan dalam kehidupan kita.
Mengurangi penggunaan sampah plastik berarti kita sudah membantu menjaga bumi yang menjadi tempat tinggal dan kebutuhan bagi semua makhluk hidup.
Sayangi bumi kita yaa


4 Comments